Kisah Nabi Nuh AS
Setelah Nabi idris wafat, tahun
demi tahun berlalu, sedikit sedikit iman masyarakat mulai menipis. Iblis dan
pasukannya semakin gemar menggoda mereka. Kemudian mereka mulai gemar dalam
membuat patung, mereka membuat patung untuk menghormati para pahlawan, leluhur,
tokoh tokoh yang sudah meninggal dunia. Patung patung itu diberi nama sesuai
dengan para tokoh itu. Dari sekedar penghormatan, lama kelamaan mereka mulai
menyembah dengan patung itu. Mereka percaya, bahwa patung patung itu memiliki kekuatan dan kehebatan yang bisa melindungi
dan menentukan nasib mereka. Diantara patung patung yang disembah itu ada 5
yang paling mereka agungkan yaitu Wa’ad, Suwa, Yagut, Yawq dan Naser. Inilah
asal mulanya manusia menyembah patung dan berhala, tentu saja ini semua ulah
dari iblis dan pasukannya, yang berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkan
manusia agar tidak menyembah Allah dan masuk neraka Bersama mereka.
Allah tidak membiarkan manusia
tersesat semuanya, tanpa petunjuk. Maka Allah mengutus nabi nuh alaihis salam,
untuk mengingatkan kaumnya agar mereka meninggalkan penyembahan berhala dan
Kembali menyembah Allah Subhanahu Wata’ala. Siapakah Nuh Alaihissalam ?
Nuh Alaihissalam adalah Nabi Dan
Rasulnya Allah, dan merupakan cucu dari nabi idris, fisiknya kuat terbukti dari
umurnya yang sangat Panjang , kurang lebih 1000 tahun. Hatinya mulia, rendah
hati, shaleh, sangat tekun dalam ibadah dan sangat taat kepada Allah. Nabi Nuh
juga sangat sabar yang luar biasa tentunya dalam berdakwah sehingga diberikan
Gelar Ulul Azmi oleh Allah yaitu nabi nabi yang paling sabar.
Nabi Nuh Alaihissalam mulai
berdakwah kepada kaumnya, dan mengajak mereka untuk segera bertaubat dan
memohon ampun atas dosa yang telah mereka perbuat yakni menyembah berhala. Dan
mengajak mereka untuk Kembali menyembah Allah Subhanahu Wata’ala. Agar tidak
terkena Azab dari Allah.
Nabi Nuh sangatlah tekun dalam
berdakwah dan mengajak kaumnya untuk menyembah Allah dengan berbagai macam
cara, dengan terang terangan dan diam diam menemui seorang demi seorang,
berulang ulang dari pagi hingga malam. Selama
kurang lebih 950 tahun lamanya berdakwah akan tetapi sedikit sekali yang mau
mengikuti seruan nabi nuh, kebanyakan dari pengikutnya ini adalah orang miskin
dan pekerja keras kurang lebih 80 orang.
Yakni Sebagian besar kaumnya tidak
mau mengikuti ajaran nabi nuh, mereka bersikap angkuh dan sombong dengan
menutup rapat rapat telinga mereka jika nabi nuh mulai berbicara untuk
mendakwahi mereka. Bahkan mereka berani menantang nabi nuh untuk mendatangkan
azab dari Allah yang diancamkan oleh nabi nuh terhadap mereka.
Nabi nuh mengadu kepada Allah,
tentang pembangkangan kaumnya yang sangat keterlaluan. Allah berfirman : bahwa
memang pengikut nabi nuh tidak akan bertambah, hanya 80 orang itu saja selebihnya
mereka semua tak akan mau beriman karena mereka termasuk golongan orang orang
yang sesat. Setelah Jelas ketetapan Allah, bahwa orang orang itu tak akan
beriman maka nabi nuh memohon kepada Allah, Ya Allah Tuhanku, musnahkanlah
orang orang itu dari muka bumi, mereka hanya membuat kerusakan dan melahirkan
anak anak yang durhaka.
Kemudian Allah memerintahkan nabi
nuh, Untuk membuat kapal yang besar pada masa itu ilmu perkapalan belumlah
berkembang dengan baik. Dan Allah mengajarkan ilmu itu kepada nabi nuh, maka
nabi nuh Bersama pengikutnya membuat kapal yang besar terbuat dari kayu, kayu kayu
itu didapati dari pohon pohon hutan disekitaran mereka. Ejekan dan Cacian kaum
nabi nuh semakin menjadi jadi melihat pembuatan kapal itu terasa aneh menurut
mereka. Apalagi mereka tinggal jauh dari laut.
Nabi Nuh dan pengikutnya bersabar
dan tetap tekun menyelesaikan kapal itu. Akhirnya kapal besar itu selesai.
Inilah kapal besar yang pertama kali dibuat oleh manusia, Kemudian Allah
memerintahkan untuk mengumpulkan binatang binatang sepasang sepasang, jantan
dan betina. Semua diangkut kedalam kapal Bersama orang orang yang beriman,
semua keluarga nabi nuh termasuk yang diangkut kedalam kapal kecuali istri dan
salah satu anaknya yang Bernama kan’an. Mereka tidak mau masuk kedalam kapal,
mereka tidak beriman dan termasuk golongan orang orang yang durhaka.
Sementara itu, langit menjadi
gelap, angin bertiup kencang, petir menggelegar, hujan turun sangat lebat, dalam tanah memancar air yang semakin deras,
juga dari rumah rumah penduduk dan tiap ruangan mereka dengan cepat air
membanjiri bumi, makin lama makin tinggi, menenggelamkan rumah, pohon pohon,
dan tentu saja orang orang diluar kapal nabi nuh. Ketika nabi nuh melihat sekelilingnya dari
kapal, tampak putranya kan’an sedang menyalamatkan diri dari banjir karena
kasih sayangnya kepada anaknya, nabi nuh mengajak dan berseru : wahai kan’an anakku,
masuklah ke kapal ini. Karena tidak ada yang selamat dari azab ini kecuali yang
berada didalam kapal. Kan’an pun menolaknya dengan berkata : tidak ayah, aku
akan memanjat bukit yang tinggi pasti aku akan selamat.
Tiba tiba, air pun semakin tinggi
dan datang gelombang besar menimpa kan’an sehingga kan’an terbawa arus air dan
tak terlihat lagi. Dia termasuk yang di binasakan, Nabi nuh sangatlah sedih
melihat anaknya tenggelam dan terbawa air. Tetapi beliau menerima keputusan
Allah. Didalam kapal nabi nuh bertasbih, memohon ampun dan berdo’a tidak henti
hentinya Bersama pengikutnya yang beriman.
Setelah beberapa hari, Allah memerintahkan
bumi untuk menelan banjir itu. Hujan berhenti dan airpun surut masuk kedalam
tanah. Kapalpun berlabuh didaratan lagi,
orang orang beriman keluar dari
kapal dengan tetap bertasbih, bersyukur tiada henti . mereka memulai hidup
baru, tanpa gangguan orang orang kafir yang sudah tenggelam, dibinasakan Allah
karena kesesatan mereka.
Dari kisah nabi nuh ini kita bisa
mengambil pelajaran bahwa :
1. Durhaka
kepada Allah dan kepada rasulnya akan ditimpa azab dari Allah baik didunia
maupun di akhirat
2. Hendaklah
menjadi anak yang patuh kepada Orang tua, janganlah seperti kan’an yang enggan
mengikuti ayahnya yaitu nabi nuh alaihissalam
Posting Komentar untuk "Kisah Nabi Nuh AS"