4 KEUTAMAAN DI BULAN DZULHIJJAH
شَهْرَانِ لاَ يَنْقُصَانِ، شَهْرَا عِيدٍ: رَمَضَانُ، وَذُو
الحَجَّةِ
”Ada dua bulan yang pahala
amalnya tidak akan berkurang. Keduanya dua bulan hari raya: bulan Ramadlan dan
bulan Dzulhijjah.” (HR. Bukhari 1912 dan Muslim 1089).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam menggandengkan bulan Dzulhijjah dengan Ramadhan. Sebagai motivasi
beliau menyebutkan bahwa pahala amal di dua bulan ini tidak berkurang.
2. Waktu yang paling mulia dibulan Dzulhijjah 10 hari pertama.
Sebagaimana dalam surat al-Fajr, Allah berfirman:
وَ الْفَجْرِ * وَلَيَالٍ عَشْرٍ
Demi fajar, dan demi malam yang
sepuluh. (QS. Al Fajr: 1 – 2)
Ibn Rajab menjelaskan, malam
yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Dan tafsir inilah
yang sesuai dengan riwayat dari Ibn Abbas radliallahu ‘anhuma…” (Lathaiful
Ma’arif, hal. 469)
Allah bersumpah dengan menyebut
sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Yang ini menunjukkan keutamaan sepuluh
hari tersebut. Karena semua makhluk yang Allah jadikan sebagai sumpah, adalah
makhluk istimewa, yang menjadi bukti kebesaran dan keagungan Allah.
3. 10 hari pertama Dzulhijjah itu, amalan yang sangat dicintai Allah.
Amalan yang
dilakukan selama 10 hari pertama Dzulhijjah menjadi amal yang sangat dicintai Allah.
Melebihi amal soleh yang dilakukan di luar batas waktu itu. Dari Ibn Abbas
radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى
اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ
اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى
سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ
ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada hari dimana suatu
amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh
hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah, pen.).” Para sahabat bertanya,
“Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Termasuk lebih utama dibanding jihad
fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan
jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh,
pen.).” (HR. Ahmad 1968, Bukhari 969, dan Turmudzi 757).
Dalam riwayat yang lain, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak ada amalan yang lebih suci di sisi Allah dan tidak ada yang lebih besar pahalanya dari pada kebaikan yang dia kerjakan pada sepuluh hari al-Adha.” (HR. Ad-Daruquthni)
Memahami hal ini, seharusnya
kita menyadari. Mari kita bersama-sama menyemarakkan 10 hari pertama Dzulhijjah
dengan berbagai amal soleh dan ibadah, sebagaimana ketika mereka menyemarakkan
bulan ramadhan. Jadikan kesempatan 10 hari pertama sebagai ladang untuk
mendulang jutaan pahala.
Lebih dari itu, ada beberapa
amal soleh yang dianjurkan untuk dikerjakan selama 10 hari pertama Dzulhijjah,
diantaranya : Memperbanyak puasa sunah ,Memperbanyak dzikir dan menambah dengan
ibadah-ibadah sunnah yang lainnya.
4.Yang hendak berkurban dilarang memotong kuku dan rambut ketika memasuki tanggal 1 Dzulhijjah.
Seseorang yang hendak berkurban dilarang untuk memotong kuku dan rambut ketika sudah memasuki tanggal 1 Dzulhijjah sampai hewan kurbannya disembelih. Dalilnya hadis dari Ummu Salamah dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam,
مَن كانَ لَهُ ذِبحٌ يَذبَـحُه فَإِذَا أَهَلَّ هِلاَلُ ذِى
الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا
حَتَّى يُضَحِّىَ
”Barangsiapa yang telah memiliki
hewan yang hendak diqurbankan, apabila telah masuk tanggal 1 Dzulhijjah, maka
janganlah dia memotong sedikitpun bagian dari rambut dan kukunya hingga dia
selesai menyembelih.” (HR. Muslim 5236).
Inilah yang dituntukan oleh
agama kita dibulan yang mulia ini. Mudah-mudahan Allah Ta’ala melindungi kita dalam
ketaatan kepada-Nya, menolong kita untuk mengisi hari-hari di bulan Dzulhijjah
ini dengan amalan-amalan ketaatan. Dan menjauhkan kita dari dosa dan kemaksiatan.
Amien
Posting Komentar untuk "4 KEUTAMAAN DI BULAN DZULHIJJAH"